13.8.11

reka (7) : kaca.

ada yang beriak pada langit-langit gudang bawah tanah, di balik kaca.
bukan dulu, apalagi nanti
adalah dentang, pembatas laju masa menuju saat

seperti luka memar yang membiru,
dan hati yang ikut meringis kesakitan

ada yang berarak pada kaki langit, di balik kaca.
bukan di sini, bukan pula di sana
adalah sekat yang melayang, pembatas bilik sebelum (sempat) menjadikannya ruang

seperti darah yang mengucur pelan-pelan,
dan air mata yang menggenang tanpa (bisa) mengalir

No comments: