30.8.12

api #2

jika ksatria adalah seorang asing dari masa depan,
maka jarak sepandangan mata ini tentunya terlalu dekat terhadapnya yang semata sang penyemu.

29.8.12

api #1

jarang-jarang kau bercerita padaku,
seperti dulu :
tengah malam, secangkir kopi, dan dua jendela

pembicaraan tersendat tak mengapa,
tak membuat aku maupun kau berlomba dengan "selamat malam"

senyum yang dipaksakan biar hati di sini saja yang tahu,
sepanjang hati di sana merasa tenang karena ada temannya.


jarang-jarang kau bercerita padaku,
tapi malam ini memang berbeda :
tengah malam, segelas air putih, satu jendela

lalu bisik-bisik dalam diam dengan senyum dikulum antara hati dan hati,
dan selamat malam yang sudah tersimpan rapi-rapi di dalam laci.
"membesar-besarkan hati, lalu membersihkannya dari segala rongsokan hidup, agar niat yang sudah bulat-bulat dapat menggelinding leluasa, mengisi hati penuh-penuh tanpa tertahan ego maupun dengki"

26.8.12

[untitled]

human is the most complicated paradoxical living being. this' not about their body's cells, nor even their mind. but their heart. that's why, i see, they fall in love. and walk out of love. they feel the urge of being acknowledged in groups, yet they also unconsciously crave for some solitary moments. some of them demand changes in life, some of them afraid of it. nonetheless, heart is always a subject to change. some think before they speak, some speak and then caught in regrets. but words, both ways, are keep recycling all over the universe and will always eventually find new homes on newly born minds. of all, they denied the existence of dual opposite poles within themselves, the black and the white, the devil and the angel, the bad and the good. so they seek sanctuary - a chamber where they could be convinced that it's just humane - called conscience.

- widyastri, her inner thoughts - 

pesta topeng.

di sana, mereka membicarakan perjalanan besok lusa
berdebat menentukan tujuan, apakah Venus atau Mars, atau Saturnus

di sini, kita masih menyibukkan diri dengan berbisik-bisik mengenai pesta topeng
kasak-kusuk kepadanya begitu, dan kepadanya yang lain begini
bahagia mereka tuliskan rapi-rapi setelah angka "1"
tanpa benar mengerti apa-apa di baliknya,
mereka berhenti pada :
tawa tak berkesudahan,
kantong yang selalu berisi,
dan lingkaran yang tertutup sempurna.
kamu bilang pesta topeng itu dosa,
karena memaksakan kebohongan.

aku bilang apa yang salah...
...ia memaksa kita menemukan kebenaran,
justru dengan cara tercepat : merasakan sakitnya menahan sesuatu yang sedari awal bukan milik kita.

.
di sana, mereka membicarakan perjalanan besok lusa
berdebat menentukan tujuan, apakah Venus atau Mars, atau Saturnus
(dalam hati masing-masing : "di mana yang terbaik untuk sebuah pesta topeng besar-besaran?")

25.8.12

(journal) move on.

"move on itu sepenuhnya urusan hati. hati yang masih suka berbolak-balik, baik dengan ataupun tanpa campur tangan Tuhan. move on itu sepenuhnya urusan hati. hati yang terkelilingi tembok tinggi dan rapat, tak ada yang bisa mengintip, termasuk ego diri sendiri. tapi tidak masalah, karena ego sendiri ini pun (ternyata) masih terlalu tinggi untuk sekedar berpura-pura mau mengintip. jadi, kalau ada yang bertanya, 'apa kamu sudah move on?' tanyakan saja pada hatiku. itu kalau kamu berani. begitulah."

delapan per. duabelas

adalah titik-titik perhentian,
seperti yang membagi panjang duabelas menjadi tiga sama rata.
empat. empat. dan empat.

:
empat pertama tak tertangkap kedipan,
namun tertera dalam-dalam pada benak

empat kedua berawal dari sisa-sisa hujan,
ditutup oleh terik kemarau yang terlupakan

empat terakhir belum juga membuka gerbangnya,
dengan keributan di baliknya yang membuat berdebar

,
penghujung tahun sedang menghias ruang dansa
dengan kertas tisu biru putih,
tempat ia menyembunyikan jawaban
- indah atau buruk rupa- yang pada waktunya akan berbaur dengan para tamu
sebagai hadiah titik perhentian akhir, bagimu hati.

.
maka musim, jangan dulu ambil (setiap) rindu dalam diri,
temanku satu-satunya untuk lewati (sisa) empat penggal terakhir.

apa-apa yang di balik gerbang, biar mereka jadi milikku nanti saja dalam masa depan.

21.8.12

(journal) niat.

"bismillaahirrahmaanirrahiim..."

karena segala sesuatu berawal dari niat,
dan sebaik-baiknya niat adalah demi Tuhan dan demi kebaikan.

dan saya mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H. Minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin. Semoga segala amal ibadah kita di bulan Ramadhan mendapat ridha-Nya dan diterima oleh-Nya. Semoga kita semua dipanjangkan usianya hingga berkesempatan untuk bertemu kembali dengan Ramadhan di tahun berikutnya.

dan jangan lupa juga untuk menghaturkan maaf setulus-tulusnya kepada diri sendiri,
atas setiap dzalim, baik yang disengaja maupun tidak,
untuk hal-hal buruk yang dilihat,
untuk hal-hal buruk yang didengar,
untuk hal-hal buruk yang dipikirkan,
untuk hal-hal buruk yang dirasakan,
untuk hal-hal buruk yang diucapkan,
untuk hal-hal buruk yang dilakukan,
untuk hal-hal buruk yang menjadi tujuan.

jika Tuhan Maha Memaafkan, bukankah sewajarnya pula diri ini yang seorang manusia biasa sanggup berlapang dada menerima khilaf terhadap diri sendiri dan berupaya tidak mengulanginya?

sekali lagi, segala sesuatunya berawal dari niat. dan saya serahkan sepenuhnya kepada Tuhan untuk menilai ketulusan dan kebaikan dalam niat setiap makhluk-Nya.

16.8.12

"( )"

berceritalah padaku,
lewat laut, darat maupun udara

tentang dirimu, dan lika-likunya, di matamu...
...bukan tentangmu di mata mereka, yang lalu mereka ceritakan padamu, dan lantas kamu ceritakan kembali padaku.


berceritalah padaku,
dengan seakan-akan hanya aku sendiri yang mendengarmu,
dan sisa dunia tuli akan tuturmu.

berceritalah padaku,
nanti usai kita saling berkirim doa diam-diam.
have you ever been to heaven?
it seems like you're too afraid for might not being able to enter it, yet you don't really seem to know where exactly the entrance is either.

ah, let me rephrase it.
have your soul once ever been to heaven?

.

a short notes, left in one forgotten corner of my consciousness.

13.8.12

gelanggang.

kupatahkan (lagi) janjiku (padamu).

mungkin kamu sedang gelisah di bawah kembang api,
di depan gelanggang yang sedang berpesta.

sambil sekali-sekali melihat jam tangan,
dan melihat ke arah tenggara.

aku tak kan datang sayang,
sudah kubilang begitu.

lewat telepati,
yang kukirim pada mimpimu,
sebagaimana ajakan bertemu yang juga kau kirim padaku dulu.

mimpi bukan kotak pos.

.

lain waktu,
mungkin saat hujan,

adalah waktuku untuk menunggumu yang tak kunjung datang.

tepat di depan gelanggang yang sama,
namun nanti tanpa kembang api.

11.8.12

--

hati tumbuh dengan patah,
rasa menjadi dengan terbolak-balik,
cinta selamanya berada di depan tanya.

(suatu cinta, yang menyelinap keluar dari satu belahan hati)

9.8.12

[music] umbrella - epik high (feat. younha)


can't help but fall in love with this song and video :')

it reminds me a lot of one thing among my bucket list, 
of how much i want to live in a city where i could still taking a stroll
on some random pedestrian ways, 
during the rain, 
in white high heels and red raincoat, 
with blueish transparent umbrella.

one day, lady, one day
:)

"

sekali aku menulis gara-gara hati,
ia selalu ribut, merajuk di pojokan.
ia bilang jika ia tidak tumpah, akan ada rasa yang mati.

sekali aku menulis untuk hati,
ia lalu meminta aku menyanyikannya.
katanya supaya ia dapat meraba cerita lewat suara, meyakininya benar hidup.

sekali aku menulis bersama hati,
sering ia merebut pena dari tanganku.
sambil bergumam, "agar tidak terlalu banyak tinta yang kamu buang."


(suatu kali, suatu hati)

dear you, ...

"tell me you love me today,
then i'll make you my muse.
you may expect to see yourself on each of my lines, written and said."

well, that's what i've been wishing to tell you.

instead,
i already made you my muse to get over you,
to deal with one heartbreaking unrequited love.

oh, say...
to reflect on that,
i actually no longer feel that it's heartbreaking.

to fall in love alone is indeed some inevitable pain,
yet eventually the lucky ones had experienced it at least once.
hearts those broke are indeed hearts those love with trust.

to end another love letter,
have i told you, dear...
what's part of loving you that i love the most? (isn't this phrase some kind of weird?)

it's seeing your back, while guessing what kind of face were you making...
...and then when you finally turned your face to me,
it's that little happiness of "yay! see...he is smiling! :)"

yes, you, that simple being of in love with you.


ps. : you know i didn't give you nickname not because i'm not comfortable enough to do so, right? it's as simple as that you are in fact too complicated to be called over a single nickname.
ps.2 : well, actually i did consider calling you with a name, the most suitable among those couldn't perfectly catch you, ... no i won't tell. you tell me. you once called yourself that way ;)
ps.3 : i miss you.


. . .
this is a fictional love letter, not just for no one
this' definitely for you. a mysterious heartwarming breeze to my heart.

yes, you, that complicated you :)

7.8.12

rumah rindu.

rindu dalam hati yang tidak menggebu seperti ini adalah rumah hanya bagimu. lalu biarkan aku bertanya, 

"kapan kamu pulang?"

5.8.12

.pertemuan

sebuah persimpangan menguping pembicaraan aku dan kamu,
waktu itu hujan deras,
jadi mungkin ada satu dua kata yang tak sampai pada telinganya.

"perkenalkan, aku api,
aku menyalakan mimpimu,
menghangatkan lelahmu,
dan akhirnya membakar sisa asamu."

"perkenalkan, aku maaf,
menyala adalah bagian kecil mimpi,
lelah tak perlu hangat, ia hanya perlu teman,
asa takkan habis sekalipun ambisi tak bersisa."

sebuah persimpangan menyimpan sebuah rekaman,
tentang perkenalan saat amnesia,
tentang pertemuan yang kabur bersama larutnya sang hujan.

3.8.12

internet is like a public space. in a public space, you respect others existences and not just take everything and claim it as yours. every result has a process it had been through, at the very least we should appreciate the journey. there are no two minds who think exactly alike, there are no two hearts who feel exactly alike. 

cheers to life, for a tiny bitterness that eventually made me appreciate myself more :)

2.8.12

(bersambung)

langit merah menjadi latar abadi bagi hujan,
setiap ia kembali pada pangkuan senja.

tanah merekam jejak bulir-bulirnya pada setiap helai rumput.

dan waktu mencatat, betapa bumi berputar,
mengembalikan yang pergi pada sebuah kata pulang.

begitu sebuah cerita berulang,
karena tamat berarti menyimpan perjalanan rapi-rapi di dalam hati,
dan mengubur dalam-dalam rasa percaya akan keniscayaan sebuah pertemuan dan perpisahan.