27.8.16

ekor.

masih memegang ekor mimpi yang sama,
masih mengelus bulu-bulu halusnya yang sedang tegang,
masih mencoba menggodanya dengan bola-bola karet warna-warni sambil bilang,
"itu pelangi".

dia anak baik, dia hanya minta satu,
tapi aku membacanya satu ratus, kadang, satu ribu.

dia anak manis, sabar menunggu sambil mendengarkan senandung "god doesn't love me".
lalu aku marah. "god loves you for sure."
lalu aku diam, aku ingat, tak bisa aku memastikannya.

dia pun bergeming, masih dengan senandungnya, masih dengan senyumnya.
masih pula dengan sabarnya.

masih memegang ekor mimpi yang sama,
kali ini sambil sedikit waswas.

mungkin aku terlalu erat menariknya dalam genggaman,
mungkin aku terlalu lengah hingga mungkin nanti malam dia lolos.

mungkin aku hanya tidak percaya
pada pilihan sendiri.

mungkin aku hanya terlalu takut
dia meninggalkan aku,
tanpa apa-apa sedikitpun.

mungkin dia (masih) terlalu besar bagiku.
mungkin begitu.


"god loves you. 
too much, he wants you to learn by yourself 
how to get rid of your own inferiority. 

don't disappoint him."