27.7.11

secret(ly) admire(ing) (you)

Saya memang punya cara-cara yang agak aneh dalam menjaga semangat saya ber-tesis demi tanggal sepuluh Oktober. Antara lain dengan menonton dorama Jepang, mengunduh partitur lagu-lagu klasik, makan sate Padang, makan sushi (khususnya salmon maki dan salmon nigiri), makan junkfood di persimpangan Dago-Siliwangi, minum kopi aroma, minum teh earl-grey, makan coklat, baca komik, menonton seri Harry Potter dan How I Met Your Mother. *kok banyak ya?* Dan tidak lupa juga dengan mengunduh entah berapa puluh (atau mungkin ratus?) dokumen jurnal atau makalah atau jenis-jenis publikasi lainnya yang (tampak) "lucu" (lucu hehehe, bukan hahaha apalagi hihihi). Saya pun jadi punya kegiatan kesukaan baru, membuat kategori folder untuk dokumen-dokumen tersebut. Dan karena kesukaan baru mengoleksi dokumen-dokumen ini, saya jadi punya cita-cita baru untuk mengunjungi kota-kota : Seoul, Songdo, Tokyo, Shanghai, Seattle, Hongkong, Sao Paulo, Curitiba dan Freibourg. Semoga suatu hari bisa kesampaian, bukan sekedar mimpi apalagi omong doang. *Bosen nggak sih dari entah kapan selalu bilang pengen ini pengen itu, tapi sampai hari ini masihhh aja nggak kesampaian. Tapi (untungnya) nggak sampai membuat saya kapok berkeinginan. Fitrah manusia mungkin memang begitu yaa...* Amiiinnn...

Lalu cara lainnya, adalah dengan mempunyai role model. Baik seseorang yang, katakanlah, sudah cukup mumpuni pada bidang yang saya tekuni, maupun orang lain yang mungkin bukan berasal dari bidang yang sama dengan yang saya tekuni, namun dia memiliki kualitas-kualitas yang saya harap bisa saya miliki nanti.

Judulnya secret(ly) admire(ing) (you) :) :) :)

Mengapa begitu? Karena memang umumnya orang-orang yang (diam-diam) saya kagumi ini memang tidak saya kenal secara langsung, tetapi sudah menjadi sosok publik yang cukup bernama, sehingga rasanya aneh kalau saya tidak mengenal mereka. Apalagi beberapa diantaranya berusia tidak jauh dari saya, beda satu-dua tahun atau bahkan satu angkatan *eh*.

Apa rasanya mengagumi satu dua orang secara diam-diam seperti ini? Rasanya seru. Seperti punya kecengan rahasia, tanpa rasa jatuh cinta *bagaimana pula bisa begitu???* Maunya, saya ceritakan semua yang saya kagumi dari orang-orang ini, tapi nanti malah buka rahasia. Nggak secretly admiring lagi. Nggak seru lagi. Dan nanti saya harus repot-repot cari cara baru lagi untuk menjaga si semangat. *cari alasan aja*

Kira-kira (saja) sih seperti ini :

a 100% dreamer and a 100% doer. strong sense of leadership. has a high profile yet stay modest. super-smart (the scores are unnecessary though). has a unique way of being polite, yet still could maintain to be witty (note that there's no stupid jokes nor cynicism and even sarcasm, things were stated clearly, as they were supposed to be, in a very good way). free, without being care-free. and slowly but sure, bold and prepared.

Kalau membaca berita tentang mereka, saya nggak bisa berhenti bergumam, "keren sekali sih mereka >.< padahal usia nggak beda jauh dengan saya, tapi pencapaian batinnya kok rasanya jauh sekali bedanya..." (oh, ya.. ini jangan diartikan saya tidak bersyukur dengan apa yang sudah saya capai ya, hanya rasanya mungkin seharusnya bisa lebih dari yang saya lakukan sekarang). Sekali lagi, mereka adalah role model bagi saya. Segala kelebihan mereka (yang saya yakin bisa mereka miliki saat ini karena kerja keras mereka yang tidak pernah saya tahu), adalah bukan untuk membuat saya mengeluh dengan berkata, "ihhhhh kok bisa sih mereka seperti itu??" atau "yahhhhh gimana donggg??", melainkan untuk menjadi pengingat dan bahkan dorongan keras bagi saya untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih baik lagi.


Apalagi, mereka ini adalah laki-laki. Ganteng. Single. *eh*


Catatan 1 : kalau misalnya (sekali lagi, misalnya) saya menginginkan sosok calon pendamping hidup saya (nantinya), teman menjalani mimpi bersama, itu memiliki kualitas-kualitas seperti yang saya tuliskan di atas, kira-kira saya harus menjadi seorang pribadi dengan kualitas yang seperti apa ya agar dapat mengimbanginya? Tentu saja menjadi pribadi dengan kualitas yang sama dengan yang saya inginkan untuk dia miliki.


Catatan 2 : prioritas -- bereskan itu tesis, setelah itu baru pikirkan yang lain :p

No comments: