16.7.11

oktober.

sekali-sekali lah.

pengen merasakan wisuda di bulan Oktober.

waktu jaman kuliah di tingkat sarjana, pada semester terakhir, saya memang sengaja memundurkan kelulusan satu semester lebih lambat. dengan sengaja dan sesadar-sadarnya memilih untuk diwisuda di bulan Maret, pada wisuda ketiga (atau kedua?) angkatan saya. semua karena pada saat itu saya memilih hal lain sebagai prioritas utama saya. dan saya memang tidak pernah menyesalinya. karena apa yang saya lakukan, yang deminya saya bersedia menunda studio terakhir tingkat empat, lalu menunda tugas akhir, yang buntut-buntutnya adalah menunda kelulusan itu sendiri, adalah hal yang sangat berharga (bagi saya) yang tidak akan bisa diganti oleh wisuda di bulan Oktober (waktu itu).

tapi, waktu itu, sekali saya memilih untuk wisuda di bulan Maret, saya pun mati-matian mewujudkannya. kasarnya mungkin seperti "Maret or never!" dan bukan sekali dua kali saya nyaris tumbang di tengah jalan. pasca sidang satu saya nyaris memutuskan untuk nge-drop tugas akhir semester itu. dan puncaknya adalah di hari pengumpulan gambar final (oh, ya, waktu itu saya adalah mahasiswa jurusan arsitektur :p) untuk sidang akhir. saat itu sudah siang, dan gambar saya masih jauh dari selesai. jelek banget pokoknya. padahal sore itu adalah batas akhir pengumpulan. dengan perasaan lesu dan takut, dengan hampir menangis, saya pergi ke area belakang studio, ke kavling di mana teman (yang lumayan sering) saya (curhati waktu itu) bekerja. kebetulan ada teman saya yang lain juga di situ. saya pun ikut duduk, dan dengan lemas berkata pada mereka, "saya mau nge-drop aja. nggak kekejar gambar-gambarnya." terlalu sesak untuk bisa menangis. dan nggak pakai jeda (oke, ini agak berlebihan), kedua teman saya itu langsung marah-marah. "hah? ngapain?? udah sejauh ini Wid! ayolah, dikit lagi." "tapi gambar-gambar gw ancur banget, potongan belom, nggak ada yang beres!" (ini hampir menangis betulan) "lihat punya kita! emang kita ada yang bener gambarnya? sama aja ancurnya Wid! tapi kita pasti bisa lewatin ini. tinggal hari ini. ayolah!" secara teori, harusnya waktu itu saya ngamuk-ngamuk dan justru semakin bulat tekad untuk mundur mengingat kedua teman saya itu, yang satu adalah yang paling jago sketsa seangkatan, dan yang satu lagi termasuk jejeran ahli program 3D. (dan saya malah memilih datang pada mereka??!!!) nggak percaya banget saya gambar-gambar mereka se-ancur saya. tapi anehnya tiba-tiba saya merasa ada yang mendorong saya untuk kembali ke kavling saya, menyelesaikan gambar-gambar saya sebisa-bisanya. saya pun bilang, "baiklah." lalu teman saya si jago sketsa bilang, "nanti kita print sore-sore aja, mepet nggak papa, tapi kita kumpulin hari ini juga. kalau memang gambar masih kurang, kamu bawa aja pas sidang." saya pun mengangguk, lalu kembali ke kavling. dan hajar bleh!

hampir enam tahun dan saya masih mengingat dengan persis kejadian itu. kira-kira apa yang akan terjadi kalau waktu itu saya tidak mendatangi mereka, dan sebaliknya keluar studi diam-diam dan pulang ke rumah tanpa menyelesaikan tugas akhir saya. mungkin cerita yang hari ini saya ketik akan berbeda.

tapi, sekarang, entah kenapa, saya merasa bahwa waktu itu, apapun yang terjadi, saya pasti akan bisa melewatinya. saya pasti akan mengumpulkan gambar-gambar final itu, separah apapun bentuknya. saya pasti akan maju sidang akhir. saya pasti akan wisuda di bulan Maret.

karena waktu itu saya menuliskan ini : "pokoknya saya mau wisuda di bulan Maret! harus! harus!" (kurang lebih begitu lah) dan terjadilah seperti itu :) tentu saja karena Tuhan menyetujuinya, semesta membantu saya lewat dosen pembimbing yang sangat sangat sangat sangat sangat suportif, lewat teman-teman seperjuangan satu studio, lewat dua teman di kavling belakang (yang kalau saya pikir-pikir sekarang, sempat ya mereka marah-marah pada saya padahal seharusnya mereka juga pusing dengan gambar-gambar mereka sendiri) dan tentunya lewat doa kedua orang tua saya yang bersedia melihat dan menghadapi emosi anaknya yang selabil anak remaja baru gede selama masa-masa tugas akhir itu.

banyak teman-teman saya yang bilang : kalau punya mimpi, tuliskan! dia akan jadi doa, yang akan dijawab walau bukan dalam waktu yang kita harapkan atau kita rencanakan. karena itu, kali ini saya akan menulis :

"saya mau wisuda di bulan Oktober! harus! harus! Oktober! Oktober! Oktober!"

dan kali ini, berbeda dengan lima setengah tahun yang lalu itu, saya tidak punya teman-teman saya waktu itu. saya tidak punya tempat untuk 'bermanja' "aduh...mau nge-drop aja..." nggak ada yang mungkin bisa memarahi saya (oh, dan kali ini rasanya saya juga nggak akan membiarkan diri saya dimarahi sih :p) we're all already a grown up now. we took decisions for ourselves. we are now walking our different path of life, on newly-little-family, on career, on study, on life itself. we took our own responsibilities for things we chose. what we might share now, maybe is a short shift of coffee break while exchange stories about how each of us tackle all the matters on our own. and on that session, i wish i could proudly tell them real things, not mere "yahhh gitu dehh, gini-gini aja gw mah..." :p

but life with all its scratches here and there, is good. 
it's about time for me to be good to life, don't you think so?


jadi, sekali lagi :
"saya mau wisuda di bulan Oktober! 
harus! harus! Oktober! Oktober! Oktober!" ...amiiinnn...

ini adalah janji. dan janji itu, seperti juga janji bulan Maret, harus ditepati. (ayolah, saya ingin sekali jadi wisudawan di wisuda yang katanya paling rusuh dibandingkan wisuda-wisuda lainnya di kampus gajah itu ;) *pengalaman jadi juru catet, juru potret, dan juru wara-wiri di wisudanya si gajah selama hampir empat tahun*


ps : and my dear fellow 2001, you don't have any idea of how much i miss us back then :)

No comments: