Ada sementara gelisah yang tak terkatakan, apalagi tertuliskan.
Aksara itu kadang terasa berbatas, pun kata-kata yang pernah tercatat dalam pengertian banyak orang.
Sementara, ada kalanya ada gelisah yang bahkan rasa pun masih meraba-rabanya.
Ada sementara gelisah yang tak tertahankan, apalagi tergambarkan.
Ilusatrasi sejuta warna itu bicara banyak hal, kecuali satu, ia itu justru akar gelisah yang bercabang.
Sementara, ada kalanya ada gelisah yang bahkan tak berbayang oleh cahaya.
Sementara gelisah itu,
manakala kelam dan senyap adalah suatu gaduh dengan ketiadaan cahaya juga suara.
Maka hingga ke ujung hati yang mana, rasa mesti meraba-raba dalam gelap,
meraih sang gelisah, mendekapnya dan mengganti kegaduhan yang menyaputnya ...
dengan satu ciuman selamat malam.
Hingga ia menjadi teraku, lalu hilang bersama terbitnya semburat pada pagi.
Dan jiwa yang tertinggal tak perlu lagi belakangi matahari.
No comments:
Post a Comment