"dengan (sekedar) permainan jemari yang hadir lewat adukan aksara tak berima dalam kepala, sungguh bukan maksudku mengelabui hatimu. karena rasa dan canda itu adalah seperti dua sisi pada keping mata uang.
dan tak pernah aku bermain-main dengan rasa. tidak dulu. tidak sekarang. tidak nanti.
jika ada yang terbaca oleh dua dari kita sebagai gurau, maka mungkin itu adalah karena suasana jenaka yang terbangun tidak pada tempatnya."
-- pokoknya-nanti-setelah-tesis-harus-belajar-menulis (lagi) --