kupatahkan (lagi) janjiku (padamu).
mungkin kamu sedang gelisah di bawah kembang api,
di depan gelanggang yang sedang berpesta.
sambil sekali-sekali melihat jam tangan,
dan melihat ke arah tenggara.
aku tak kan datang sayang,
sudah kubilang begitu.
lewat telepati,
yang kukirim pada mimpimu,
sebagaimana ajakan bertemu yang juga kau kirim padaku dulu.
mimpi bukan kotak pos.
.
lain waktu,
mungkin saat hujan,
adalah waktuku untuk menunggumu yang tak kunjung datang.
tepat di depan gelanggang yang sama,
namun nanti tanpa kembang api.
No comments:
Post a Comment