9.8.12

"

sekali aku menulis gara-gara hati,
ia selalu ribut, merajuk di pojokan.
ia bilang jika ia tidak tumpah, akan ada rasa yang mati.

sekali aku menulis untuk hati,
ia lalu meminta aku menyanyikannya.
katanya supaya ia dapat meraba cerita lewat suara, meyakininya benar hidup.

sekali aku menulis bersama hati,
sering ia merebut pena dari tanganku.
sambil bergumam, "agar tidak terlalu banyak tinta yang kamu buang."


(suatu kali, suatu hati)

No comments: