12.2.12

#

Tuhan pun terjepit logika benar dan salah makhluk-makhluk yang lahir dari tangan-tangannya,
padahal sedari awal sudah Ia berikan sedikit ruang, untuk sedikit diriNya, di dalam makhluk-makhlukNya.

Sedang Ia sendiri bukanlah semata logika,
yang bisa dikenal sebatas paham, namun cukup sampai pada yakin.

Lalu siapa yang bisa pertanyakan, "bagaimana dengan rasa?"
Rasa, anugrah yang menjadi amanah setiap mereka yang lahir atas ketetapanNya,
tapi mungkin menjadi saru ketika ia melebur dengan sang yakin.

Abu-abu ada karena ada hitam juga putih,
di antara punggung-punggung yang beradu ada pedang bermata dua.

.

untukmu yakinmu, untukku yakinku.
dan tak ada kebenaran yang lebih sejati selain dari yang tertulis dalam kitab rahasia pada pelukanNya.