27.2.12

bejana.

sudah siang.
air mata yang tertampung sejak tiga hari lalu menguaplah.

sudah tiga hari,
waktunya memaafkan mungkin...
meninggalkan cincin kebesaran berbentuk matahari pada dasar bejana..
membakarnya, hingga tak sempat pecah berkeping.

sudah malam.
bicaraku pun tersendat air mata yang tertelan.

sudah tujuh minggu,
waktunya menguak tirai mungkin...
mengintip matahari sungguhan..
yang Tuhan bilang sudah rindu mati padaku, pada "selamat pagi" dariku tepatnya.

sudah pagi.
ternyata Tuhan tak kunjung ambil ingatanku.

.
mudah-mudahan melupakanmu tidak membuatNya mengangkat bahu.

No comments: