mengikuti lekukmu, waktu, aku tercekik
oleh ketakutan akan bagaimana setelah ini?
lupa aku untuk berlari saja mengikuti jejakmu menari,
walau dengan langkah patah-patah.
karena hanya dengan menari rasa takut itu luruh.
mengikuti lekukmu, waktu, tak terkira berapa kali aku mati
pada setiap kelok tak tertanda,
pada setiap jeram yang tiba-tiba.
tuli aku oleh pekikanku sendiri,
supaya dunia tak perlu tahu ketakutan yang berdentam dalam hati.
No comments:
Post a Comment