kamu menekan deretan nomor yang sama. berkali-kali,
demi sepatah tanya : tidakkah kamu rindu padaku?
demi matahari,
tidakkah kata-kata sebangsa demikian itu sudah lama terbenam pada barat?
jika kau lihat mataku tak lagi memandangmu,
mungkin benar, aku tidak mau lagi rindu padamu. sungguh pun aku benar tak rindu.
dan sekali lagi demi pagi yang selalu setia pada hari,
tidakkah kita berdua yang sama-sama menyaksikan terbenamnya matahari terakhir kita?
kamu tahu, aku (pun) menekan deretan nomor yang sama. berkali-kali,
(juga) demi sepatah tanya : apakah ada matahari terbit di sana?
No comments:
Post a Comment