hujan dan matahari adalah penanda,
musim adalah yang tertanda.
ada yang datang, ada yang kemudian pergi,
ada yang selalu berputar, pada tempatnya selalu kembali.
jika waktu adalah istana,
maka ia pasti terbuat dari pasir tepi pantai
dengan tangan-tangan nakal, terselip dalam setiap bena
yang suka sekali menghancurkannya, sebelum sempat berperi :
leburkan aku kembali pada asalmu,
hingga tak bersisa satu lorong pun bagi waktu
untuk mencuri-curi ingatan tentang sebentuk abadi
yang ia berdiam semata dalam ilusi.
No comments:
Post a Comment