laki-laki ikut berputar, dalam kapsul pada mata besar sang negeri,
bukan perbatasan, apalagi negeri dongeng
hanya negeri tempat pintu gerbang menuju langit berpijak
dan bianglala yang tak lagi tujuh warna.
laki-laki ikut berputar, bersama nasib dan waktu yang terpisah aliran sungai
yang padanya perempuan akan datang bersama mimpi dalam tas punggung
juga jam pasir yang dibiarkannya tertidur di dasar perahu.
No comments:
Post a Comment