kopor tua hanyut dalam pusaran tahun-tahun lalu
tepian sungai terpaku bisu, jadi saksi ingatan yang mati-matian ingin bunuh diri
namun cengekeraman tangan-tangan hati pun mencapai pintu memori dalam otak
lalu bergelut mereka di atas pusaran dangkal yang diam-diam membawa keduanya hanyut ke hilir.
adakah masa yang kau ikat pada hati?
cinta tidak pernah berhenti bertanya, juga pada rangka-rangka besi yang mengurungnya.
cinta tidak pernah berhentu bertanya, karena tahu jika ia berhenti maka sang masa akan mengambil alih semua rasa.
lalu, pernahkah waktu tertidur?
kopor tua tidak kenal waktu.
ia tuli pada dentang lonceng penanda detik, atau bahkan waktu makan malam.
ia buta pada ayunan matahari yang tak pernah mengganti jejaknya dari timur ke barat.
milikmu kah, senja, serpih-serpih kala yang termakan hari?
kopor tua hanya kenal hari-hari yang terekam kencang dalam benak diri,
hari-hari yang selamanya berada dalam tautan dua hati yang saling sembunyi.
No comments:
Post a Comment