jam duabelas malam datang terlalu cepat.
dengan hidung yang memerah,
pening yang tak mau hilang,
juga suhu badan yang sedikit lebih tinggi dari biasanya.
dan tentu saja udara malam yang dingin tidak seperti kemarin,
serta batas dimensi nyata dan maya yang menjadi setipis helai rambut.
kesepian itu, bukan ditinggal sendiri di dalam satu ruang kosong.
kesepian itu, adalah saat badan berteriak sakit dan satu-satunya penopang kepala hanyalah kedua tangan milik sendiri.
kamu lihat?
kita berdua sama-sama manusia kesepian, yang sama-sama punya dunia sendiri untuk dihidupkan ceritanya.
tidak bisa kita mencinta dengan sempurna.
. . . . . . .
sepotong cerita dari penggalan masa depan,
tentang aku, dan tentang dia.
No comments:
Post a Comment