30.4.12

mungkin. maka. lalu.

mungkin, dulu
bumi tak kenal kemarau.
hujan adalah tirai yang selalu tertutup, berderai putih seringan awan, atau berderak kelabu seberat es batu.

mungkin, dulu
"apakah itu haus?"
air terus mengalir dalam gua antara bibir dan perut adalah sedianya yang biasa terjadi.

mungkin, dulu
kehilangan belum jadi sebuah benda.


maka, kini
tirai yang koyak,
membuat tubuh-tubuh di baliknya menggelepar oleh dahaga.

maka, kini
mereka tak ingat lagi bahkan pada gerimis yang pernah merinai,
kehilangan menjadi sebentuk benda yang paling tak dinginkan.


lalu, nanti
tirai yang kembali terajut, tertumpuk, dan bertumpuk,
membuat tangan-tangan jadi sibuk terjulur ke atas kepala, mencari udara.

lalu, nanti
mungkin mereka juga akan lupa pada haus,
akan lupa pada sebuah benda kesepian, yang bernama kehilangan.

No comments: