13.4.12

sembilan | dua.

yang ingin kuberi untukmu ini,
adalah kembar yang dulu pernah kubilang padamu dulu.

saat itu, kita berdua sama-sama percaya bahwa lingkaran tak punya awal juga akhir,
tapi akhirnya kita hanya bisa termenung melihatnya nyata berawal dari sebuah saja titik,
dan perlu keberanian yang penuh untuk menggenapinya. atau menutupnya : memeluk titik awal tadi, dengan titik penghabisan.

lalu di tengah jalan kita pun bertentang :
kau bilang lingkaran itu berakar pada tanah, maka ia sejatinya utuh tak terputus titik ini dan itu.
aku bilang lingkaran itu turun dari langit, mungkin gelang malaikat pencatat hati yang terjatuh.

dan kita pun tak bersepakat,
dan saling berdiam hingga lebih tujuh hari.


maka,
yang ingin kuberi untukmu ini,
adalah kembar yang dulu pernah kubilang padamu.


ingatlah.
dan mari berdamai.

2 comments:

cassia vera said...

aku suka banget tulisan ini.. huhuhu *envy* rindu bertutur seperti ini, tapi kok moodnya ngga lagi ke sana, ya? :(

astri said...

terimakasih mbakdan :)

sebenernya ini juga bisa dibilang rada 'maksain moodnya'. pas dibaca ulang sempet agak kurang puas, tapi gimanapun harus 'keluar' dulu, hehee...

nanti setelah rada mengendap mungkin baru bisa bikin versi yang 'lebih pas moodnya' :D