11.9.11

pada kota yang kesepian.

pada kota yang kesepian,
detik menari, pasir berlari.
dari pori-pori telapak kaki hingga sampai ia pada ubun-ubun.
pada kota yang kesepian,
aku mencarimu. 
pada batu-batu setapak, pada neon-neon sepanjang jalan.
pada kota yang kesepian,
aku memanggilmu, 
berteriak menembus belantara beton dan bata. berbisik dari balik sisa-sisa daun.
pada kota yang kesepian,
aku mendengar sahutmu, 
betul itu namaku yang kausebut? dari benakmu, dari hatimu? karena ia meluncur pelan.
pada kota yang kesepian,
kupertanyakan kembali debarku untuk kamu, 
di depan senyum yang kutunggu sambil menghitung waktu.
pada kota yang kesepian,
segala sesuatunya itu abadi, rasa juga cinta. 
juga perih yang bersembunyi di dalamnya.

pada kota yang kesepian,
kutinggalkan kamu, tanpa selamat tinggal. apalagi sampai jumpa
tanpa pernah berbalik, berbekal semata hati yang terbungkus rapat-rapat.