mencintaimu, hatiku itu seperti pasir. semakin ingin kugenggam erat-erat agar debarnya tak terbaca olehmu, semakin lolos ia dari sela jemari. lalu dibutuhkannya berember-ember air untuk membangun istana darinya. istana penyimpan cinta untukmu, yang ingin kulihatkan padamu pada saat matahari tenggelam nanti sore. karena itu kuminta padamu, bertemulah kita di tepi pantai saja, tempat limpahan air bernaung pada wadah besarnya. berkali-kali istana setengah jadi ini hancur, berkali-kali pula akan kubangun kembali. karena ada rasa yang satu, untukmu yang satu, untuk jadikan masa depan yang dua itu jadi satu pula. maka sabarlah menunggu hingga langit memerah nanti, wahai sang penjaga gerbang surga.
- (seorang) per.empu.an.
No comments:
Post a Comment