dan stagnan seperti laju kereta saat awal ia meluncur tinggalkan stasiun.
hingga lewat satu titik henti, entah di mana
dengan plang nama tertutup malam. ia lalu melaju sekencang-kencangnya,
tak terhentikan. dan saat di ujung nanti,
ada hangat yang menyelubungi.
kiranya rasa pun punya perjalanan bak kereta : ada berangkat, ada pulang.
No comments:
Post a Comment