15.3.11

28 #8

Memiliki perasaan jenaka itu tidak berarti lalu membawa semua hal dengan bercanda. Apalagi kalau hal tersebut memang tidak lucu.

Saya sering sekali mendapat peringatan dari teman-teman saya, "jangan terlalu serius lah, hidup juga nggak menganggap kamu dengan serius kok", yang pada akhirnya membuat saya berpikir bahwa bersikap selalu serius itu salah. Tapi, justru membuat saya semakin penasaran untuk bersikap semakin serius. Yah. Seperti anak nakal yang biasa saja. Semakin dilarang, semakin ingin melakukan.

Kata-kata yang (mungkin saja) niatnya hanya untuk menakut-nakuti saya, seperti "kalau terlalu serius nanti kamu menyesal loh", juga tidak pernah berhasil menggoda saya untuk tidak serius. Lalu apakah saya menyesal?

Sampai saat ini. Tidak :)
*oh baiklah, sesekali memang perasaan itu datang mengusik, tapi tidak pernah berdiam dalam waktu lama*

Memandang kehidupan yang penuh liku dan canda dengan serius seperti ini, justru adalah cara saya saling melempar humor dengan kehidupan itu sendiri. Keseriusan saya, adalah buah dari rasa jenaka yang meletup dalam tawa tertahan.

Jadi, kalau tiba-tiba dalam mimpi saya nanti malam ada Joker menghampiri dan bertanya, "mengapa terlalu serius?" Saya akan dengan pasti menjawab, "karena ia melengkapi canda".

.

Hidup itu indah dan singkat. Kenapa harus dihabiskan dengan meributkan apakah harus menjalaninya dengan serius atau penuh canda?

No comments: