Tadi malam aku bermimpi memelukmu.
Kita sedang berada di daratan yang sama rupanya.
Jarak memendek.
Nafas mendekat.
Rindu tertumpah.
Hati berdebar.
Dan senyum yang sama tersungging.
Betul. Aku rindu padamu. Selalu.
. . .
Tapi, saat terjaga, kenyataan pun berbisik,
bahwa jarak tetap membentang, panjang,
bahwa nafas tetap jauh, dan masih milik masing-masing,
bahwa rindu tetap tertahan, dan siap meledak lewat tangis...
bahwa hati tak pernah benar-benar berhenti berdebar dengan selipan harap, walau hanya setitik,
dan senyum yang sama, juga tetap tersungging, di sini dan di sana.
. . .
(Rupanya) aku (masih) rindu padamu.
No comments:
Post a Comment