kalau tidak cepat-cepat diwujudkan, dia akan terlanjur menguap bagai air, meliuk di angkasa seperti angin. lalu jejak yang ditinggalkan menjadi lubang yang menganga. begitu saja. tidak perih. apalagi sampai membuat air mata mengalir. tapi penyesalan pasti tidak akan bosan mengejar, bahkan sampai ke alam mimpi. bahkan kadang lamunan di siang bolong.
rasanya seperi ingin melompat dari sebuah tebing. berdiri sudah di ujung. tapi kedua kaki seakan-akan dipaku. hanya sekilas penampakan pertemuan pasir dan air laut di bawah saja yang terlihat. keindahan yang tidak terjangkau, tidak pernah terjangkau.
rasanya sesak dan hampa sekaligus. bukan sakit, bukan pula perih.
itu adalah semacam penyesalan yang membuat hati kadang berharap mesin waktu itu nyata adanya. tapi bukan mesin waktu dengan tempelan "jangan mengubah masa lalu" di dalamnya.
No comments:
Post a Comment