ksatria,
sekali waktu, coba pejamkan matamu, dan bayangkan matahari.
bayangkan cahayanya melukis dengan benakmu sebagai kanvasnya.
bayangkan pula padu padan warna-warna hangat pagi hari seperti merah, jingga, hijau dan biru.
lalu, coba bernafas pelan-pelan.
bayangkan udara yang dingin dan tembus pandang itu memenuhi rongga paru-parumu.
bayangkan pula kaki-kakimu melangkah ringan setapak demi setapak.
keluar.
dari lingkaran dinding-dingin kelabu yang keras dan panas.
atau benteng-benteng kaca yang tajam dan beku.
mari, bawa aku menunggu fajar di satu bukit.
puri bagiku, cukuplah barisan jati dan bangku kayu yang menghadap ke timur.
sekali waktu, biarkan benakmu menjelma lukisan cahaya dengan kanvas langit.
lalu gradasi yang berlalu seiring angin dini hari, biarkan ia menjadi cerita baru, setiap hari.
tentang aku.
tentang kamu.
atau tentang kita.
atau tentang semesta yang menuturkan kisahnya.
dan kita adalah beberapa penggal di dalamnya.
No comments:
Post a Comment