mungkin adalah mengetikkan
"hai, kamu...apa kabar?"
dan mengirimkannya melalui telepon kecil dalam genggaman.
ketimbang membawanya jauh ke dasar lelap.
karena di sana aku pasti lupa segala pesan,
termasuk juga untuk mengingat-ngingat :
jika ada kamu nanti berwujud, itu bunga, bukan tanda.
.
catatan : pesan penuh, kemudian
"hai, kamu...apa kabar?
jika kiranya rindu padaku, sudilah datang ke depan pintu rumah,
karena semua pesan tak kan sampai dari gerbang mimpi..."
No comments:
Post a Comment