22.3.13

puisi pelupa.

hampir sepanjang jalan, puisi adalah pelupa.
ia pendengar setia cerita deru hati dan dentum kepala,
mengingatnya baik-baik, rapi-rapi menyimpannya
sampai hadir selembar kertas putih di depannya,
yang harus jadi padanya sebuah ungkapan apa adanya.

lalu ia lupa semua cerita
(tapi tak mau kertas putih kembali kosong),
maka ditulisnya sebuah andaikata.

bukan lagi puisi.

No comments: