9.3.12

pencatat senja.

pencatat senja melukis bulan yang muncul bersama merah,
ia merekam setiap titik yang diduganya adalah bolong, lengkap dengan warnanya.

lalu dari bulan ada pesan yang datang sayup-sayup,
katanya, setiap bolong yang kau rekam itu akan minta dipenuhi.
(hingga) kapan pun, mereka akan menunggunya. mereka akan menagihnya. rekamanmu.

catatanmu adalah hutangmu.


pencatat senja mendengarnya baik-baik. mencoba setengah mati merekamnya. mengingatnya.
lalu tiba-tiba ia ada di dalam dimensi keempat, di mana pesan sayup tadi tak pernah ada.

pencatat senja terdiam. tak ada senja yang bisa direkam. mungkin aku sedang menunggu pagi?


ia lalu telanjangi bumi, mencari-cari pagi di belakangnya.
dari sini, dari atas bulan.

No comments: