27.11.12

.

konstelasi,
pada akhir putaran, tak juga tertangkap hati
padahal rasanya sudah penuh ia berlari, tapi tak cukup penuh untuk sebuah kejaran.

konstelasi meledak dalam diam,
pada hitungan ke sepuluh yang dinyanyikan oleh para katup jantung
padahal pikirnya sudah halus-halus ia jaga dalam genggaman.

adalah serpihan serupa semesta yang membelai telapak,
membangunkan hati dari tidur panjang, menarik selimut semu yang bau gemintang
memeluk jiwa yang baru pulang, sambil menjejak kaki pada sisa hujan di atas tanah.

konstelasi,
berputar, tumbuhkan cinta, lalu nanti enyahkan dia bersih-bersih
semua pada waktunya, tertanda oleh sembilan kedua di awal dan ketiga di akhir.


ada terima kasih, 
bukan untuk segalanya
cukup untuk sebuah ada yang pernah ada untuk hati.