kadang tanda ada untuk dirinya sendiri.
bukan untukku, untukmu, untuk kita.
kadang ia memaksa untuk dibaca.
kadang ia pasrah untuk dipilih untuk dibaca.
kadang ia tak terbaca pun tak mengapa.
kadang tanda ada hanya untuk menjadi dirinya.
begitu sederhana.
kesederhanaan yang tak tertanda.
tanda.
kadang ia hanyalah perasaan.
perasaan yang terlalu lemah hingga tergoyahkan dengan keharusan membacanya sebagai tanda.
tanda.
tak kan berhenti aku berasumsi.
karena ia adalah penggoda yang tergoda oleh sepojok fana yang tersembunyi dalam hati.
No comments:
Post a Comment