satu pagi kulihat telaga di matamu,
dan jejak-jejak matahari di dasarnya.
kamu, dan senandung fajarmu
yang menggema dalam fana.
telagamu, yang jernihnya membangunkan jiwa
di tengah lelapnya rindu yang memburu.
lalu kupanggil matamu,
dan kuselami hingga ke antara bukit.
karena mengenalmu adalah mengenal matahari
yang tahu setiap celah pada dalammu.
No comments:
Post a Comment