12.8.15

dalam mimpi.

lelaki yang tak pernah pulang,
kutemukan kamu dalam mimpi.
rasanya adalah tadi malam,
tapi sungguh itu tujuh tahun di belakang.

pada pagar beranda aku menatapmu,
yang bersembunyi berpunggung matahari senja.
tidakkah ada satu patah yang ingin kau lepas,
sebelum samudra menelanmu?

suara tangis gerimis tengah malam,
senandungmu yang penuh rindu, terlambat sampai kupingku.
semesta lelap, melupakanmu, melupakanku,
nyenyak bersama tautan yang menjelang di antara jemari.

mimpi putus oleh dunia,
dan rodanya yang menggilas serpihan tertinggal
sebuah rasa yang menjadikan tidur berbunga,
sepetik ragu yang menjadikan bunga laksana tanda.

ilusi bermain sampai pikiran,
berputar bersama takut, bersama percaya,
seakan tanda adalah segalanya.
padahal tak semua hati sanggup benar membacanya.

No comments: