langit senja memiliki merah yang berbeda di mana- mana. dan untuk kota ini, merah sore ini adalah yang terindah.
mungkin karena ia tahu, aku sedang menghitung lembaran-lembaran tersisa. untuk berkemas membungkus ilusi-ilusi yang menyamar sebagai mimpi, lalu membuangnya ke aliran sisa waktu malam nanti.
supaya besok pagi aku bisa beranjak membawa bayangan langit senja yang indah, sambil memanggul mimpi sejati yang aku masih ingin melihatnya tumbuh di dalamku.
jika sempat kau tanya mana lukisan senja terindah itu : kota ini sudah terlalu penuh ilusi.
dan aku tidak melukis sebuah ilusi.
No comments:
Post a Comment