Seperti kombinasi cuaca panas-tak-santai dengan kamar tidur nyaman milik sendiri di mana saya bisa bebas berguling-guling sampai rasa gerah itu hilang. Petemuan antara batas waktu pekerjaan dan rasa berdebar-debar mengira-ngira apakah bisa selesai atau tidak. Suara air mengalir ketika mengambil air wudhu. Halusnya lantai parket kayu masjid kesayangan. Pulang ketika jalanan masih sangat ramai. Suara penyanyi kesukaan di satu lagu tertentu yang sangat melekat padanya. Ingatan tentang kapan terakhir kali memeluk ibu dan bapak. Rasa bahagia yang otomatis muncul saat mendengar kabar seorang saudara baik akan melangsungkan pernikahannya. Cerita-cerita teman-teman akan bagaimana harinya. Pertanyaan panjang lebar yang hanya dijawab oleh satu kata, yang disingkat. Ingatan akan Aki dan Si Mbah. Permintaan Eyang untuk menikah empat bulan lagi. Mengukur Bandung - Jakarta di setiap minggu. Lalu ada wangi teh aroma peppermint.
. . .
Dan sekali waktu, seperti langit Jakarta sore ini.
No comments:
Post a Comment