1.6.13

[catatan] Juni.

Jika ada bulan yang kedatangannya hampir bisa dipastikan membuat saya tersenyum senang, maka ialah bulan Juni. Tanpa mengurangi rasa syukur bahwa saya dilahirkan di bulan April, bulan Juni bagaimanapun nyatanya memiliki tempat istimewa di hati saya.

Tidak ada alasan khusus sebenarnya. Saya hanya tidak bisa tidak mengumpamakan bulan Juni dengan hal-hal merah jambu dan biru langit. Misalnya saja : Juni adalah hujan, dan lalu puisi. Juni adalah matahari, dan nantinya prosa. Juni adalah pertemuan, yang berbayang perpisahan. Juni adalah perjalanan, petualangan mencari jalan pulang. Juni adalah di mana mimpi-mimpi mekar sempurna atau layu sejadinya. Juni adalah di mana tawar-menawar antara harapan dan kesedihan mencapai titik jenuh. Juni adalah pilihan antara berdamai atau menutup hati. Juni adalah waktunya mengambil hari untuk menepi dan membersihkan jejak tertinggal sebisanya.

Juni adalah puisi tersendiri. Seperti keindahan yang dilantun oleh Sapardi.

Mungkin ia tahu, Juni adalah saatnya menjadi sedikit lebih manusiawi. Sejenak melonggarkan demi cinta. Ceritanya pura-pura lupa waktu, lalu peta seakan-akan terserahkan pada angin.

Juni, dengan hujan mengisahkan jeda, dengan matahari merekam perhentian.

No comments: