11.1.12

hijauku (bukan) hijaumu.


i still, however, have this dream of seeing his performance live on stage in New York City, one day...

Kalau ada satu hal yang berhenti saya lakukan seiring dengan semakin mendekati akhir 2011 yang lalu, maka itu adalah "merasa iri dan mudah terintimidasi".

Ya, betul, sebagai seorang perempuan Aries (lagi-lagi bawa-bawa astrologi), saya memang sangat mudah sekali merasa terintimidasi, yang (biasanya) diawali dengan rasa iri. Ini membuat saya lebih susah untuk ikut senang jika orang lain senang. Perasaan "seharusnya saya juga bisa seperti itu" sangat mendominasi, dan mengganggu ketenangan hidup. Sedikit melihat betapa hijaunya rumput tetangga langsung membuat senewen tingkat tinggi. Hidup dan apapun yang saya lakukan di dalamnya jadi terasa terkejar-kejar oleh sesuatu yang sebenarnya hanya dan hanya ada dalam pikiran saya sendiri.

Capek?  Tentu saja.

Maka saya sangat bersyukur ketika akhirnya sebuah proses dan perjalanan bisa membawa saya pada satu titik di mana saya tidak peduli lagi dengan itu semua. Saya bisa memilih untuk tidak melihat hijaunya rumput pekarangan tetangga, tapi tentunya lain cerita kalau ternyata tetangga saya itu sangat suka sekali menongolkan kepalanya di atas tembok rumah saya sambil berkata ceria, "heyy, lihat pekarangan rumah saya dong!" Jder.

Saya bukan Tuhan. Saya tidak punya kuasa untuk membaca pikiran orang, apalagi menerka apa niat yang menyertai setiap ucapan mereka pada saya. Tapi, saya selalu, dan selalu, punya pilihan untuk tidak merasa terganggu dengan itu semua, apalagi merasa terintimidasi. Saya selalu punya pilihan untuk merasa damai dengan hijaunya rumput yang saya miliki sendiri, dan jika pun saya sampai merasa perlu untuk membuatnya lebih subur, lebih segar, dan lebih hijau, tentunya itu bukan karena saya melihat hijaunya rumput pekarangan tetangga, tapi lebih karena bagaimana saya bertanggung jawab atas sepetak rumput di pekarangan saya sendiri yang bahwa dia bisa tumbuh adalah satu anugrah tersendiri dari Tuhan.

Demikian.

Hijauku (bukan) hijaumu.

No comments: